Inilah 11 Keajaiban Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

Inilah 11 Keajaiban Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

Inilah 11 Keajaiban Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh

Berbagai penelitian yang telah dilakukan membuktikan adanya mukjizat luar biasa yang terdapat dibulan ramadhan ditinjau dari sisi ilmu medis. Berbagai penelitian ilmiah yang telah dilakukan, tidak terdapat satupun efek merugikan dari puasa Ramadhan, baik itu pada hati, paru-paru, jantiung, hormon dalam tubuh, maupun fungsi neuropsikiatri.

Penelitian terkait keajaiban puasa Ramadhan telah dilakukan oleh Medeline maupun jurnal lokal dari negara-negara Islam 1960-2008. Sebanyak seratus lima belas artikel lebih yang memenuhi kriteria untuk pemilihan dikaji secara lebih mendalam untuk menjelaskan hal tersebut.

Hasilnya, terdapat manfaat yang luar biasa yang mencengangkan para ilmuwan terkait adanya mukjizat atau keajaiban puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun berpuasa aman bagi semua orang yang sehat dan untuk beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang juga diharuskan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mematuhi anjuran dari dokter tersebut.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang sehat dan sudah mencapai Baligh diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh. Meskipun bagi sebagian orang ibadah puasa terasa cukup berat,akan tetapi terdapat keistimewaan dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu mukjizat dalam kesehatan.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunny dan Abu Nu’aim yang artinya : "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat baik secara biopsikososial berupa kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan dalam puasa secara imunopatofisilogis, biomolekular,dan psikobiologis.

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara syara’ adalah menahan diri daripada makan, minum dan berhubungan suami istri yang dimulai dari semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari serta diiringi niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan menahan lapar saja.

Berikut kami uraikan 12 mukizat puasa terhadap kesehatan :

1. Bermanfaat Bagi Jantung

Beberapa penelitian menyatakan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis terhadap metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang dianggap ringan tersebut tampaknya juga memiliki peran bagi peningkatan kesehatan.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

Berbeda dengan menahan lapar biasa, dalam puasa Ramadhan penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Keseimbangan katabolisme dan anabolisme

Berbeda dengan kelaparan atau starvasi biasa yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme tubuh yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan memproduksi glukosa darah serta mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak dapat terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

4. Puasa tidak mempengaruhi penderita diabetes tipe 2

Puasa ramadhan bagi penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat maupun hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu rahasia berumur panjang

Penelitian di bidang endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia seseorang dapat berumur panjang.

6. Berpuasa sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin.

Penghentian konsumsi air saat puasa ternyata sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

7. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia

Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah atau hablu minallah akan meningkat pesat. Setiap amal ibadah yang kita lakukan akan memperoleh balasan berlipat dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia atau habluminannas baik keluarga, saudara dan tetangga. Berbagai peningkatan ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, puas serta bahagia.

8. Puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga puluhan kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan dari serangan penyakit jantung maupun beberapa penyakit kronis lainnya.

9. Menurunkan adrenalin

Jiwa yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa marah ketika menjalankan ibadah  puasa ternyata dapat menurunkan hormon adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Seperti diketahui, hormon Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan meningkatkan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

10. Memperbaiki fungsi dan kinerja sel

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

11. Bermanfaat dalam pembentukan sperma

Manfaat puasa lainnya adalah kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan bahwa puasa memiliki manfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.

Kesimpulannya :

Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis yang dilakukan telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan meiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan menahan lapar biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dengan mencermati hasil kajian ilmiah semoga semakin memantapkan keyakinan bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori saja. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Maka menjadi hal yang wajar, bahwa Bulan Ramadhan adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.

Wallahu’alam bish shawab